Minggu, 15 Juli 2012

Tim AS, Kostum China

Senat dan Kongres Berang, Seragam Tak Dibuat di Dalam Negeri

Washington DC, Kamis --- Kontingen AS di Olimpiade London 2012 penuh  bintang, seperti tim impian bola basket NBA dan pemegang rekor medali Michael Phelps. Mereka akan berderap gagah di pembukaan dengan seragam buatan China. Maka, para anggota Kongres dari Partai Republik dan Demokrat meradang.
   Sesungguhnya, seragam kontingen AS itu bagus luar biasa. Modis. Mereknya saja dari produsen dan desainer AS terkenal, Ralph Lauren.
   Seragam kontingen AS memadukan tiga warna keganggan negeri itu merah, putih dan biru laut - navy blue. Warna yang ada di bendera Stars and Stripes.
   Untuk berparade di upacara pembukaan, kostum kontingen terdiri dari dua potong atasan dan bawahan putih, dibalut blazer biru laut, dengan kepala dilindungi baret biru. Sentuhan warna merah ada pada dasi atau aksesori di baret. Pembukaan Olimpiade 2012 akan berlangsung di Stadion Olympic Park, London, 27 Juli nanti.
   Tak cuma untuk berparade pada hari pembukaan, Ralph Lauren juga sudah menyediakan kostum untuk berbagai kesempatan. Adsa kostum untuk aktivitas senggang di perkampungan atlet, juga kostum untuk acara penutupan Olimpiade, 12 Agustus 2012.
   Hanya saja, segala kostum itu dibuat di pabrik garmen China. Itulah yang membuat para anggota legislatif Negara Paman Sam berang pada Komite Olimpiade AS, USOC.
   Alasan para anggota kongres, USOC begitu tega memberi kesempatan bisnis terhadap industri luar negeri saat industri tekstil dalam negeri kembang kempis. Belum lagi, begitu banyak tenaga kerja di AS yang begitu membutuhkan pekerjaan.
   "Saya begitu marah. Saya kira, USOC seharusnya malu kepada diri sendiri. Saya pikir, mereka seharusnya tidak enak hati. Saya pikir, seharusnya mereka mengambil semua seragam itu, menumpuknya, dan membakar semuanya, lalu mulai dari awal lagi," kata Ketua Mayoritas di Senat Harry Reid di Washington DC, Kamis (12/7). Pernyataan itu disampaikan Reid yang berasal dari Partai Demokrat dalam jumpa pers menyangkut kebijakan pajak.
   Reid menambahkan, bagi kontingen AS, seragam yang jauh lebih sederhana buatan dalam negeri akan jauh lebih baik dibandingkan kostum yang saat ini disiapkan. "Jika mereka harus mengenakan selembar singlet dengan tulisan USA, diwarnai dengan tangan, itulah yang seharusnya dipakai," katanya.
   Steve Israel, anggota Partai Demokrat dari New York, juga mengingatkan, ada 600.000 pabrik yang membutuhkan pekerjaan di AS. "Dan USOC menyerahkan pembuatan seragam kepada China?" katanya.
   Ketua Demokrat di Kongres Nancy Pelosi juga sama tak setujunya. Namun, dia menyampaikannya tidak dalam gaya yang selugas rekan satu partainya. Dengan gaya diplomatis, Pelosi menegaskan, dia sangat bangga kepada para atlet Olimpiade AS. Namun, seharusnya mereka mengenakan seragam buatan dalam negeri," katanya.
   Adapun juru bicara partai oposisi Republik di Kongres, John Boehner, cukup menyentil USOC dengan kalimat singkat. "Semula Anda pikir, mereka tahu lebh baik," ujarnya.
   Protes atas seragam merek AS buatan China tak cuma terlontar dari para anggota dewan yang terhormat. Situs berita CNN mewartakan, artis dan aktivis hak asasi manusia Mia Farrow juga mengeluarkan unek-unek lewat Twitter. Dia meminta Ralph Lauren menjelaskan langkahnya memberikan kesempatan memproduksi seragam kepada China.
   "Tolong Anda jelaskan kepada kami semua, mengapa seragam kontingen olimpiade AS dibuat di China, kenapa bukan buatan AS? Bakar semuanya dan mulai lagi dari awal. bagaimana?" tanya Farrow lewat Twitter.

USOC bersikukuh
   Menghadapi hujan kritik tersebut, USOC bersikukuh atas keputusan mereka memilih Ralph Lauren, sekaligus membela keputusan desainer itu meyerahkan produksi seragam ke China. "Tidak seperti umumnya tim olimpiade di seluruh dunia, tima AS sepenuhnya didanai swasta dan kami berterima kasih atas dukungan dari para sponsor," kata juru  bicara USOC, Patrick Sandusky. Di samping Raplh Lauren, atlet AS akan memakai kostum buatan Nike saat berlaga.
   Ditambahkan, USOC sangat bangga bisa bermitra dengan Ralph Lauren yang juga mendukung tim AS secara finansial. "Sebuah perusahaan yang jadi ikon AS," ucapnya. (AP/YNS)
 
Sumber: Kompas, 14 Juli 2012, hal 29

Tidak ada komentar:

Posting Komentar