Menghitung jumlah pemilik profesi yang satu ini memang selalu menemui kendala. Tentu saja karena yang dihitung adalah budak. Menurut para pakar, saat ini sudah berkembang jenis perbudakan modern, Tak ayal, perhitungannya pun tak semudah di masa lalu.
Kini para budak, secara jelas dan terbuka, memutuskan tidak ingin teridentifikasi atau terhitung dan terjangkau oleh negara yang bersangkutan. Mengapa? Menurut mereka, kejujuran pengakuan sebagai budak malah kerap membawa masalah baru. Mereka adalah korban kejahatan tapi sayang sering tidak direspon sebagai korban kejahatan.
Tak mengherankan jika penghitungan jumlah budak modern di seluruh negara pun seolah-olah menemui jalan buntu. Para pakar menyebutnya sebagai populasi tersembunyi.
Menurut data pembuat kebijakan, aktivis, wartawan, dan sarjana, perkiraan jumlah perbudakan berkisar antara 10 juta hingga 30 juta di dunia. Data dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), sebuah badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang berfokus pada hak-hak butuh, menempatkan angka "estimasi minimal": 12,3 juta orang di dalam laporan 2005. Kevin Bales, sosiolog yang berprofesi sebagai konsultan untuk PBB memperkirakan jumlah budak di dunia mencapai 27 juta orang. (susi susanti)
(Sumber: Seputar Indonesia, 4 April 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar