JAKARTA: Proyek infrastruktur dan perminyakan di Brunei Darussalam membutuhkan ribuan tenaga asing (TKA) sektor formal, karena perhatian warga negara lokal hanya kepada pekerjaan di kerajaan/pemerintahan.
Selain itu, pertumbuhan bisnis perkebunan, pariwisata dan juga bidang kesehatan dengan bermunculan rumah sakit internasional juga membuka peluang bekerja untuk tenaga kerja Indonesia (TKI).
Menurut Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat, tingginya permintaan TKA di negara itu merupakan peluang yang dapat diraih, khususnya bagi TKI formal.
Jadi, lanjutnya, badan nasional ini terus menggenjot penempatan pekerja sektor itu formal setiap tahunnya yang dimulai pada 2009 dengan mencanangkan sebagai tahun peningkatan kualitas penempatan TKI formal.
“Upaya itu dilakukan, baik melalui kerja sama g to g [government to government/penempatan tenaga kerja antarpemerintah], g to p [government to private/pemerintah ke swasta] dan p to p [private to private/penempatan antarperusahaan dengan mitranya di luar negeri],” katanya, hari ini. (msb)
Oleh Rochmad Fitriana
(Sumber, www.bisnis.com, 23 Maret 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar